BATULICIN – Dalam rangka mendorong konsumsi ikan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dinas Perikanan mengadakan Lomba Menu Masak Serba Ikan ke-22 tingkat kabupaten. Kegiatan berlangsung meriah di Pendopo Bupati pada Rabu, 28 Mei 2025, dan diikuti oleh 12 kecamatan.
Mengusung tema nasional “BerAKSI Ayo Makan Ikan untuk Indonesia Emas”, lomba ini bukan hanya menciptakan persaingan sehat antar kecamatan, tapi juga menjadi ajang edukasi gizi masyarakat melalui pangan berbahan ikan lokal. Tujuan utama lomba adalah meningkatkan kreativitas pengolahan ikan sekaligus mengatasi tantangan gizi buruk seperti stunting di masyarakat.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Andi Rudi Latif yang dibacakan oleh Pj. Sekda Yulian Herawati menegaskan bahwa dari dapur rumah tangga, banyak potensi ekonomi dan kesehatan yang bisa dikembangkan. Kreativitas dan inovasi dalam memasak ikan lokal akan membuka peluang usaha serta mendukung ketahanan pangan daerah.

Ketua TP PKK, Andi Irmayani Rudi Latif, juga menyampaikan bahwa anak muda memiliki peran sentral dalam perubahan pola konsumsi. Edukasi dan pemberdayaan kader muda PKK melalui kegiatan lomba seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya gizi ikan.
Kepala Dinas Perikanan Tanbu, H. Akhmad Rozain, menyampaikan bahwa ajang ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai teknik pengolahan ikan yang baik dan sehat, serta memberi inspirasi untuk menjadikan ikan sebagai pangan unggulan keluarga.
Lomba dibagi dalam tiga kategori: Menu Keluarga, Menu Balita, dan Kudapan Ikan. Penjurian dilakukan secara profesional oleh tim yang terdiri dari chef nasional Agus Sasirangan, ahli gizi Dedy Hatta, dan pakar boga Abdul Rasyid. Kecamatan Satui tampil sebagai Juara Favorit atas kreasi menunya yang dinilai paling berkesan dan inovatif.

Selain pemenang utama, para juara dari tiap kategori akan melanjutkan kompetisi ke tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Lomba ini bukan hanya ajang mencari pemenang, melainkan menjadi simbol dari semangat kolektif masyarakat Tanbu dalam menjadikan ikan sebagai pangan sehat dan bernilai ekonomis tinggi. Ini adalah langkah nyata menuju Tanah Bumbu yang makmur dan beradab.