
Jakarta, 29 April 2025 – Rencana pemerintah untuk mendidik anak-anak bermasalah di barak militer menuai kritik dari para psikolog. Mereka menilai pendekatan ini berisiko memperburuk kondisi mental anak, terutama jika akar permasalahan tidak ditangani secara menyeluruh.
Akar Masalah yang Kompleks
Psikolog klinis menekankan bahwa perilaku menyimpang pada anak sering kali berasal dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis, pengalaman bullying, kekerasan, atau kurangnya perhatian. “Broken home, bullying, kekerasan, atau rasa haus akan perhatian, ini akar yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan barak militer,” jelasnya.
Risiko Trauma dan Penolakan Anak
Mengirim anak ke lingkungan yang keras tanpa pendekatan psikologis yang tepat dapat menimbulkan trauma baru. Anak-anak mungkin merasa ditolak oleh keluarga dan masyarakat, yang dapat memperburuk kondisi mental mereka.
Pendekatan yang Lebih Efektif
Para ahli menyarankan pendekatan yang lebih holistik, seperti konseling keluarga, terapi perilaku, dan program rehabilitasi yang melibatkan peran aktif orang tua. “Pendidikan karakter harus dimulai dari rumah dengan dukungan penuh dari keluarga,” tambahnya.
Seruan untuk Evaluasi Kebijakan Barak Militer
Pemerintah didorong untuk mengevaluasi kembali kebijakan ini dan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental anak. Pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis bukti ilmiah dianggap lebih efektif dalam membentuk karakter anak.
Dengan memahami akar permasalahan dan menerapkan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional.